Masyarakat Bumijawa setiap tanggal 10 Maulud. melaksanakan Penjamasan pusaka bende yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Bumijawa
Dilansir dari akun Ig Pagarbumi) Official, jamasan pusaka bende, disamping sebagai wujud syukur kepada Allah S.W.T, atas Lahirnya Nabi Muhammad SAW dan dengan adanya Sumber Mata Air Tuk Jimat Kali Bulakan
Baca Juga : https://slawiraya.com/officium-nobile-menurut-advokat-cokro-kusumas-hm-h/
Dalam postingan Ig Pagarbumi, juga disebut, berdasarkan arsip catatan Belanda tahun 1912 tradisi jamasan pusaka bende telah tercatat menjadi tradisi turun temurun masyarakat Bumijawa.
Tuk Jimat Kali Bulakan menjadi sumber mata air utama masyarakat Bumijawa dan sekitarnya. Bahkan pada tahun 1934 Belanda membangun jeding yang mengalirkan air dari Tuk Jimat Kali Bulakan yang menjadi air minum untuk wilayah Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan sekitarnya.
Setelah dilaksanakan Jamasan, Pusaka Bende kemudian di arak dengan lantunan sholawat nabi menuju Makam Mbah Sunan Mayakerti Bumijawa yang merupakan Tokoh Leluhur Desa yang diyakini sebagai Mbah Camuluk.
Mbah Camuluk merupakan tokoh yang menemukan sumber mata air Tuk Jimat Kali Bulakan melalui wasilah burung kuntul yang terbang menuju tempat dan mematukan paruhnya di atas bende (Bonang), setelah bende diangkat muncul sumber mata air yang jernih dan melimpah.
Pada malam 12 maulud, Pusaka Bende yang telah dijamas diarak keliling Desa Bumijawa dan di ikuti Karnaval Maulid Nabi Muhammad SAW. ( *** )